Tim Panser Jerman tampil tangguh saat melindas Inggris 3-1 dalam babak 16 besar di Stadion Free State, Bloomfontein, Ahad (27/6) malam WIB. Dengan hasil itu, pasukan Joachim Loew melaju ke perempat final, menunggu lawan antara Argentina dan Meksiko yang akan bertanding dinihari WIB. Sebaliknya, hasil itu membuat Inggris harus angkat koper.
Beberapa kali Jerman yang dimotori Miroslav Klose sudah mengancam gawang Inggris yang dikawal David James. Upaya Jerman akhirnya berbuah hasil di menit 19 melalui Miroslav Klose. Gol tercipta begitu cepat. Berawal dari tendangan kiper Jerman, Manuel Neuer ke arah kotak penalti Inggris, yang disambut Klose. Meski sempat dihadang bek Matthew Upson, penyerang Bayern Muenchen itu mampu melepaskan diri. Klose akhirnya mensontek bola sekaligus mengecoh kiper David James yang merangsek ke depan. Kedudukan berubah menjadi 1-0.
Jerman menggandakan keunggulan melalui Lukas Podolski di menit ke-31. Melalui sisi kiri pertahanan Inggris, Thomas Mueller memberikan umpan silang ke Podolski yang lepas dari kawalan pemain Inggris. Dengan tendangan keras, Podolski melesakkan Jabulani ke arah kiri gawang James. Tertinggal 0-2, Steven Gerrard dan kawan-kawan meningkatkan penyerangan. Hasilnya di menit ke-36, Matthew Upson seakan membayar kesalahannya dengan mencetak gol. Berawal dari tendangan sudut, Upson menyambut bola dengan sundulan yang tak mampu ditepis kiper Jermna, Manuel Neuer. Skor pun menjadi 1-2.
Inggris sebenarnya berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-38, melalui Frank Lampard. Namun, bola yang jelas-jelas terekam kamera sudah melewati garis batas gawang, tidak terlihat wasit. Alhasil, gol tersebut tidak diakui wasit. Gol tersebut seakan mengingatkan bangsa Jerman dalam laga 1966 saat dikalahkan Inggris di final 2-3. Di partai itu, gol ketiga yang memastikan Inggris juara masih kontroversial hingga kini. Saat itu, Jerman masih Jerman Barat.
Saat itu, tembakan pemain Inggris Geoff Hurst menghantam tiang gawang atas Jerman, dan memantul ke bawah. Wasit Gottfried Dienst saat itu tidak yakin, apakah terjadi gol. Wasit kemudian berkonsultasi dengan penjaga garis, Tofik Bakhramov dari Uni Soviet. Setelah komunikasi non-verbal, karena mereka tidak memiliki bahasa yang sama, wasit Swiss itu menyatakan gol untuk tim tuan rumah. Dan Inggris pun menang.
Kembali ke laga babak 16 besar Piala Dunia 2010 di Bloomfontein, di babak kedua Jerman justru panen gol. Padahal, sebenarnya Inggris menguasai lapangan. Wayne Rooney terus menekan pertahanan Jerman.
Dua gol tambahan Jerman di babak kedua lahir melalui kaki Thomas Mueller. Kesemuanya hasil dari serangan balik. Gol pertama Mueller lahir setelah tendangan bebas Frank Lampard di area pertahanan Jerman, berhasil diblok pemain Jerman. Barisan belakang Jerman lalu mengirim bola ke Bastian Schweinsteiger yang langsung mendribel beberapa meter. Schweinsteiger lalu memberikan umpan ke Mueller yang berdiri bebas. Tak ayal, Mueller menceploskan si kulit bundar tanpa berhasil ditepis David James. Demikian juga dengan gol kedua Mueller. Pertahanan Inggris seakan tak mampu menahan lajunya Panser.
Unggul 4-1, pelatih Jerman Joachim Loew menarik dua pencetak gol mereka, Klose dan Mueller. Loew menurunkan pemain yang dianggap lebih tangguh dalam bertahan. Sebaliknya Inggris yang terus berupaya mengejar ketinggalan, seakan tak berdaya. Beberapa kali peluang, berhasil digagalkan dengan mudah oleh barisan belakang Jerman. Hingga wasit Jorge Larrionda dari Uruguay meniupkan peluit panjang tanda akhir pertandingan, kedudukan tak berubah 4-1 untuk Jerman. Dengan hasil itu, Klose dan kawan-kawan maju ke perempat final menunggu lawan antara Argentina dan Meksiko yang akan berebut tiket dinihari WIB nanti.
0 comments:
Posting Komentar